Belajar Mengenali Tanda Peringatan Stroke

Bagi seseorang yang mengalami stroke, tindakan cepat dapat membuat perbedaan besar. Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, mendapatkan bantuan darurat dalam waktu satu jam dapat mencegah kematian atau kecacatan jangka panjang. Orang yang diobati dengan obat penghilang gumpalan darah dalam waktu tiga jam setelah gejala muncul memiliki peluang 30 persen lebih baik untuk keluar dari kecacatan. Dalam beberapa kasus, stroke mungkin memerlukan perawatan bedah. Semakin cepat korban stroke mendapatkan pertolongan, semakin besar peluang mereka untuk sembuh.

Apa itu Stroke?

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berhenti, dan sel-sel otak di area tersebut mulai mati. Stroke bisa menyerang seluruh tubuh, bukan hanya otak.

Siapa yang Berisiko Stroke?

  • Siapapun bisa mengalami stroke. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi stroke dapat terjadi pada usia berapa pun. Setidaknya sepertiga orang yang dirawat di rumah sakit karena stroke berusia di bawah 65 tahun.
  • Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan pria. Setiap tahun, lebih dari 55.000 wanita dan pria mengalami stroke.
  • Merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko stroke.
  • Orang kulit hitam dan hispanik berisiko lebih besar terkena stroke daripada orang kulit putih. Orang kulit hitam lebih mungkin meninggal karena stroke daripada orang Hispanik atau kulit putih.

Gejala pada Wanita Bisa Berbeda

Bagi wanita, tanda-tanda stroke bisa berbeda-beda. Gejala-gejala ini terjadi secara tiba-tiba dan mungkin termasuk:

  • Pingsan
  • Kelemahan
  • Sesak napas
  • Kebingungan
  • Tidak responsif
  • Perubahan Perilaku Mendadak
  • Agitasi
  • Halusinasi
  • Rasa sakit
  • Kejang
  • Mual
  • Muntah
See also  4 Penyebab Umum Nyeri Lutut

Kehidupan Setelah Stoke

Ada dua jenis utama stroke. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan pada arteri. Anda juga bisa mengalami stroke ringan, yang disebut serangan iskemik transien (TIA), yang disebabkan oleh penyumbatan sementara. TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen, tetapi meningkatkan risiko stroke.

Individu yang pulih dari stroke dapat mengalami:

  • Kelemahan atau kelumpuhan
  • Kelelahan
  • Perubahan indra
  • Masalah memori
  • Perhatian kesulitan
  • Masalah persepsi
  • Perubahan perilaku
  • Depresi
  • Masalah penglihatan

Mempersiapkan Darurat Stroke

Orang yang berisiko terkena stroke dapat bersiap untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dan pulih. Beberapa persiapan yang diperlukan untuk stroke dapat meliputi:

  • Mendidik teman dan keluarga tentang “FAST”
  • Mengenakan tanda pengenal medis
  • Daftar kontak darurat di ponsel
  • Menyimpan daftar obat di tangan
  • Mengajar anak-anak menelepon 9-1-1.

Mencegah Stroke

Dalam kasus stroke, satu ons pencegahan bernilai satu pon penyembuhan. Mengalami satu stroke meningkatkan risiko Anda mengalami stroke lainnya. Anda dapat mengambil langkah-langkah dari untuk meminimalkan faktor risiko dengan melakukan hal berikut:

  • Berolahraga lebih banyak
  • Makan lebih banyak sayuran, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan
  • Membatasi asupan lemak
  • Membatasi asupan natrium dan gula
  • Menghindari biji-bijian olahan
  • Berhenti menggunakan tembakau
  • Minum secukupnya
  • Minum obat tekanan darah tinggi sesuai petunjuk.